- Get link
- X
- Other Apps
Kalau kamu sedang bingung bagaimana caranya untuk putus dengan pacarmu, kamu datang ke artikel yang tepat. Karena di bawah ini, JOI ingin membicarakan mengenai bagaimana cara orang-orang Jepang memutuskan hubungan mereka, dan mungkin salah satu cara di bawah ini bisa menjadi alternatif bagi perpisahanmu.
Tapi harap diingat ada perbedaan nilai dan norma di antara Indonesia dan Jepang, jadi cara-cara di bawah ini tidak selalu ampuh untuk digunakan.
“It’s not you, It’s me.”
Salah satu cara yang suka digunakan oleh orang Jepang sebelum putus adalah dengan perlahan menjauh dari pasanganmu dengan berbagai alasan. Misalnya, kamu pura-pura sibuk dengan tidak mengangkat telpon darinya, lalu mulai membalas SMS sekedarnya dan secara sporadis tanpa membalas semuanya. Pastikan kamu bisa membuat dirimu terlihat sibuk sampai tidak bisa diganggu.
Lambat laun, frekuensi kalian berhubungan akan semakin sedikit, dan akan lebih mudah bagi pasanganmu untuk melepaskan dirimu. Karena pada akhirnya dia akan menyadari kalau dia bukanlah prioritas utama bagimu. Bukan salah siapa-siapa, keadaanlah yang memaksa kamu berdua untuk berpisah.
Menghilang
Cara ini mungkin akan terlihat sedikit tidak sopan, karena sesuai dengan namanya, kamu akan benar-benar menghilang begitu saja dari kehidupan pacarmu. Tidak ada kontak, tidak ada pertemuan lagi, sampai pasanganmu merasa “yaudah putus aja” secara alami. Saya sendiri kenal seseorang yang melakukan hubungan LDR dengan pasangannya selama beberapa tahun, namun tiba-tiba dia tidak pernah dikontak lagi, dan kemudian dia mengambil keputusan kalau si pasangan sudah tidak tertarik lagi dengannya.
Mungkin memang tidak sopan, tapi cara ini cukup efektif apalagi bila kamu dipisahkan oleh beberapa benua sekaligus.
Karena Orang Tua
Sama seperti di Indonesia, di Jepang pun banyak anak yang masih berbakti terhadap orang tua walaupun mereka sudah dewasa. Tidak seperti di daerah barat yang lebih bebas, dan seorang anak diharapkan bisa mandiri tanpa campur tangan orang tua di umur 18 tahun. Jadi tidak heran kalau tidak mendapat restu orang tua menjadi salah satu halangan yang paling umum.
Namun alasan ini mungkin dapat lebih mudah diterima oleh pasanganmu, karena dia juga pasti memiliki rasa berbakti yang sama.
Karena ada urusan yang lebih penting
Di Jepang, jarang ada orang yang bisa melakukan pekerjaan multitasking, dan mereka menganggap mereka harus fokus kepada apa yang ingin mereka lakukan dan tidak punya waktu untuk hal lain. Karena itu, akan ada banyak perpisahan antar teman dan pasangan terjadi saat di akhir masa SMA. Karena akan ada banyak orang yang menganggap tes masuk universitas lebih penting daripada hasrat duniawi.
Bukan berarti mereka tidak mencintai pasangannya lagi, mungkin mereka tetap cinta, tapi mereka tidak bisa membagi perhatiannya. Apalagi kalau mereka berusaha untuk masuk universtas yang ternama. Lebih baik lagi kalau pasanganmu juga memiliki visi yang sama jadi kalian berdua sama-sama memiliki keinginan untuk berpisah.
Apakah ada cara-cara di atas yang menurutmu adalah cara terbaik untuk memutuskan seseorang? Atau apakah ada beberapa dari kamu yang pernah menerapkan cara di atas? Beri tahu kami di kolom komentar di bawah ini ya.
Comments
Post a Comment