Seminggu ini gak isi postingan blog karena disibukan dengan persiapan
baralek (pesta pernikahan) saudara laki-laki saya yang ke-2 Rifki (panche) dan kak Yuli. Walau gak sibuk-sibuk amat, seminggu menjelang hari-H udah di
booking simama untuk ikut sesi bersih-bersih rumah, dan bantu atur tetek bengek lainnya. (Paling semangat sih ngatur dekorasi.) :D
Baralek bagi sebagian orang mugkin hanya kegiatan tambahan setelah prosesi wajib menikah yang gak begitu terlalu diadakan besar-besaran. Mengingat biaya yang digunakan untuk
baralek yang berlangsung hanya 1 hari itu tidak kecil. Tapi bagi sebagian lainnya,
baralek jadi moment wajib yang hanya terjadi mungkin sekali seumur hidup. Apalagi bagi keluarga yang memiliki banyak rekan, kenalan, teman, dan relasi
baralek jadi ajang silaturahmi sekaligus reunian.
Dari 2 kelompok jenis keluarga diatas, keluarga saya termasuk salah satu keluarga dimana
baralek jadi kegiatan wajib yang harus dilaksanakan. Apalagi karena sebagian besar keluarga saya (keluarga dari mama) ada di Padang, kami selalu menantikan momen-momen baralek ini karena disinilah ajangnya bisa ngumpul bersama keluarga besar.
Walau sekarang udah zaman kekinian dan modern, prosesi
baralek pun tidak terlepas dari adat Minang yang tidak bisa dihilangkan. Karena saudara saya orang Padang dan mempelai wanitanya orang Solok, beberapa prosesi adat pun sempat berbenturan seperti kegiatan lamar-melamar. Kalau di Padang keuarga pihak lelaki yang didatangi, kebalikan dengan Solok, keluarga pihak wanita yang harus didatangi dan lain sebagainya. Tapi untunglah keluarga kami sama-sama tidak mau repot dengan adat tapi juga tidak bisa meninggalkan adat. Jadilah semua dilaksanakan dengan musyawarah dan kesepakatan bersama. Kalau kata simama "adat itu ada, sudah melekat dan tidak bisa dihilangkan tapi juga tidak harus terlalu diikuti".
|
Cetak Undangan : Silver Print Photo Creative by @aimizumizu |
Lanjut persiapan baralek, kali ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Kalau sebelumnya saudara saya yang pertama (siabang) di Jakarta pasrah dan terima dengan persiapan baralek di Padang, kebalikan yang kedua (siuda) yang di Padang sangat matang mempersiapkan segalanya. Walau sekarang proses baralek sudah banyak dilaksanakan digedung, tapi tradisi dikeluarga kami masih kurang afdol rasanya baralek kalau gak dirumah. Kalau baralek digedung selain biaya lebih mahal, kata siuda gak berasa baraleknya karena kalau di rumah moment yang dinanti yaitu bisa kumpul dan sibuk-sibuk bareng keluarga dirumah. Apalagi keluarga semakin lama semakin berkembang dan banyak para krucil bisa kebayang gimana hebohnya. :D
Mulai dari nentuin warna tenda, masakan, souvenir, musik, pakaian dan tetek bengek lainnya siuda sangat bersemangat mempersiapkan. Haha Cukup lucu karena beberapa ide-ide kami yang rada
modern sulit diterima simama. Seperti contoh siuda sangat pengen semua tema warna baraleknya
off white dan
silver, (mulai dari tenda hingga pelaminan ataupun baju penganten, souvenir dan seragam). tapi simama menolak dengan tegas karena kebayang warna
off white dan
silver sangat pucat gak bewarna apalagi jika diadakan dirumah.
|
Tanjung Pelaminan |
Jadilah beberpa persiapan seperti undangan dan souvenir bisa bewarna
off white dan
silver. Karena pengen cantik dan hemat biaya, kami merangkai sendiri souvenir pada acara baralek berupa gelas kecil yang dibungkus dengan kain
till dan diikat dengan pita
. Tapi untuk tenda dan pelaminan tetap memakai warna minang yang kental dengan merah dan
gold. Walau awalnya simama pengen ada merah ditenda juga, tapi kami masih semangat merubah warna tenda sehingga jadi warna
off white dan
gold yang berubah saat itu juga ketika tenda mau dipasang.
Saya juga request beberapa dekorasi tambahan seperti taman-taman atau bunga-bunga agar semakin cantik. Beberapa ada dipersiapkan dari orang tenda dan pelaminan tapi untuk lainnya, saya pun ikut turun tangan menambah beberapa dekorasi seperti bunga air yang digantung dipohon dalam botol serta bikin pohon foto, bunga meja dan beberapa dekorasi pita-pita untuk menutupi pagar seng yang sekaligus jadi
mini photobooth. Karena ide
mini photobooth ini juga dadakan 1 hari menjelang hari H karena nemu space yang cocok, jadilah seadanya dengan perlengkapan seadanya. Tapi sayangnya para krucil (anak-anak dan keponakan) dikeluarga kami sangat ramai, jadi belum siang aja dekorasi mini photobooth yang saya bikin udah hancur seketika. Haha :D
|
Backdrop Decoration (dadakan) by @aimizumizu |
|
Lukisan Pensil by KA Project |
|
Creative Photo Display by @aimizumizu |
|
Bottle Flower Decoration by @aimizumizu |
Gak ketinggalan keluarga besar dari mama (Djamaludin Family), setiap moment baralek kami selalu mengenakan pakaian seragam. Selain menunjukan kekompakan, sekaligus jadi tau mana yang tamu dan keluarga. Mulai dari saudara mama, sepupu hingga kemenakan dan menantu dan orang sumando kami sepakat mengenakan pakaian seragam. Awalnya juga siudah ngotot dengan warna
off white silver, tentu saja gak dapat restu simama. hehe. Akhirnya walau capek-capek nentuin warna, sampai ditoko kain, jadi pilih warna apa yang menarik aja. Dan saya yang belakangan cenderung suka warna hijau jadi tertarik dengan pilihan kain kami bewarna hijau army dan orange.
|
Keluarga Besar Buya Djamaludin Bahan Baju & Batik : Bombay Textile |
|
Keluarga Besar Buya Djamaludin |
Beberapa teman saya yang hadir dan tamu-tamu lainnya banyak yang nanya tentang makanan catering kami saat acara. Tapi dengan jumlah tamu undangan simama yang bisa diperkirakan ada 1000an, simama menolak menggunakan catering karena biaya pasti sangat mahal. Apalagi kalau baralek dirumah, kebayang bakal banyak kebutuhan makanan tetek bengek lainnya yang gak bisa dihindari. Kalau biasanya selama baralek keluarga besar kami hanya mengandalkan keluarga untuk masak. Walau namanya "Anin Catering", untuk pertama kalinya dalam keluarga kami pilih menggunakan tukang masak yang lengkap, ditambah menu soto, es buah, sekaligus team dihari H mulai dari tukang cuci piring dan angkat-angkat piring selama acara. Cukup puas karena masakan yang dibikin sangat enak.
|
Anin Catering |
|
Mini Cake by Mama Rosy Cake |
|
Orgen by Keyla Entertainment |
Alhamdulillah baralek yang berlangsung 2 hari, Jumat, 7 Oktober 2016 di Solok, koto anaw (keluarga mempelai wanita) dan Minggu, 9 Oktober 2016 dirumah saya keluarga laki-laki berjalan lancar. Walau cukup was-was dengan cuaca dihari Jumat yang hujan,
Alhamdulillah hari minggu sangat cerah dan 3/4 dari tamu yang diundang hadir.
|
Nikah Jumat, 7 Oktober 2016 di Mesjid Raya Darussalam Koto Anau |
|
Anak Daro dan Marapulai |
Keluarga besar Djamaludin, Tanjung Pelaminan, Anin Catering, Keyla Entertainment, Ucok Production, KA Project, Mama Rosy Cake, Dewita Make Up, Lahqaly Project, Silver Print, Teman-teman jorong Upi, Nami Adventure, Lumin Outbound, PT. Telkomsel, Sherpa Group, SMP Kuranji, SMPN10 Padang, MGMP BAM, CV. Cahaya Mulia, Andalas Jaya Utama, Muharyadi & Keluarga, Tari, Yulisman SH dan Bapak Bupati Kerinji Dr.Adrizal, M.Si & Keluarga.
Comments
Post a Comment