Pendulangan Intan Cempaka adalah lokasi pendulangan intan di wilayah Banjarbaru yang masih menggunakan cara pendulangan tradisional dan sudah berlangsung sejak lama secara turun temurun, tepatnya sejak zaman penjajahan Hindia-Belanda.
Walaupun pendulangan intan di cempaka ini masih menggunakan cara yang manual bukan berarti hasil yang didapatkan tidak memuaskan, pada kenyataannya yang terjadi adalah sebaliknya hasil pendulangan intan di cempaka adalah yang terbaik didunia.
Lokasi
Pendulangan Intan Cempaka berlokasi di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Lokasi mendulang ini kebanyakan berada di Sungai Tiung dengan dua titik yang paling terkenal, yakni Desa Pumpung dan Ujung Murung.
Teknik Pendulangan
Material berupa pasir, batu-batuan kecil, tanah, lumpur dan sebagainya yang telah bercampur menjadi satu diambil dari dalam lubang galian yang dibuat dengan kedalaman tertentu dimuat ke dalam lenggang (alat pendulang intan) sesuai dengan kapasitas dari setiap lenggang yang digunakan, selanjutnya lenggang yang telah terisi material tersebut diputar-putar (dilenggang) dalam air sehingga sedikit demi sedikit material dari dalam lenggang terbuang keluar dari lenggang terbawa oleh pusaran air yang timbul akibat putaran yang dilakukan sambil sekali-kali pendulang mengamati sisa material yang berada dalam lenggang apakah terdapat intan atau tidak. Hal tersebut dilakukan begitu seterusnya sampai material yang berada dalam dulang terbuang habis dari dalam dulang. Kegiatan tersebut dilakukan sepanjang harinya oleh penambang tradisional intan, dan belum tentu kegiatan yang dilakukan mendapatkan hasil yang bisa dibawa pulang sebagai pendapatan hari itu. Mencari barang yang belum tentu dapat itu sangat membutuhkan kesabaran dan keuletan yang tinggi dari para pendulang. Namun para pendulang tetap bersyukur walaupun yang mereka kerjakan belum tentu membuahkan hasil. Para pendulang tetap berusaha keras untuk mendulang intan setiap harinya walaupun hasil yang tidak tentu, mungkin itu yang dapat kita contoh dari para pendulang intan ini.
Kegiatan mendulang biasanya dilakukan secara berkelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 10-15 orang ataupun lebih, tergantung tempat pendulangan dan kesepakatan para penambang di lokasi tersebut. Kenapa hal tersebut dilakukan secara berkelompok? Karena setiap orang mempunyai tugas masing-masing yang berbeda-beda yang tidak dapat dilakukan sendiri, karena akan memakan waktu. Ada yang bertugas membuat/menggali lubang. Ada yang lain bertugas mengangkut material galian kelokasi pendulangan. Sedangkan yang lainnya lagi bertugas mendulang material yang telah terangkut tadi. Biasanya di tempat pendulangan dipasang semacam tenda untuk menghindari panasnya terik matahari.
Penjualan Intan
Intan yang telah ditemukan oleh pendulang tidak langsung dijual kepada pengepul, melainkan pendulang menawarkan intan terlebih dahulu kepada beberapa pengepul, apabila harga sudah cocok barulah intan yang ditemukan dari hasil pendulangan tadi dijual kepada pengepul.
Pendulang yang telah menemukan intan akan mendadak jadi orang kaya, salah besar jika kita berpikiran demikian, nyatanya hasil dari penjualan intan tadi harus dibagi-bagi menjadi beberapa bagian. Hasil yang didapat dari penjualan tadi di sisihkan 15% untuk pemilik lahan yang lahannya dijadikan lokasi pendulangan intan, 50% selanjutnya diberikan kepada pemilik alat sedot, dan 35% sisanya harus berbagi dengan tim yang sudah ditentukan saat pendulangan.
Apakah menguntungkan menjadi pendulang intan? iya, apabila hasil pendulangan sebesar telur ayam atau lebih. Tidak, apabila hanya menemukan intan yang seperti butiran pasir. Pendapatan yang dihasilkan dari penjualan intan yang kecil bahkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari para pendulang, apalagi hasil yang sedikit tadi harus dibagi untuk beberapa orang, dan belum tentu setiap hari mendapatkan hasil.
Hal tersebut dilakukan lagi-lagi karena alasan klasik yaitu fakor ekonomi walaupun nyawa sebagai taruhannya. Dalam system mencari intan secara berkelompok ini biasanya hasil yang didapat dibagi secara merata kepada setiap orangnya dalam kelompok tersebut. Hal tersebut juga tidak mutlak begitu aturannya namun kebanyakkan begitu yang dilakukan, atau juga tergantung dari kesepakatan awalnya bagaimana.
Penggosokan Intan
Intan yang berharga tinggi adalah intan yang memiliki kadar kemurnian tinggi serta memiliki desain yang cantik, maka dari itu untuk menghasilkan intan yang cantik intan harus digosok sebelum dipasarkan.
Proses penggosokan intan yang paling banyak terdapat di daerah Martapura Kabupaten Banjar, bisa dibilang disana adalah lokasi penggosokan batu mulia terbaik di Kalimantan Selatan. Tidak sembarang orang bisa melakukan proses penggosokan intan ini, karena proses penggosokan ini adalah proses terakhir yang menentukan harga intan di pasaran, maka dari itu proses ini memerlukan ketelitian yang teramat sangat, apabila terjadi sedikit saja goresan akan berakibat sangat fatal karena akan menurunkan harga jual intan dipasaran.
Pemasaran Intan
Pasar batu mulia terbesar di Kalimantan Selatan, Cahaya Bumi Selamat atau CBS Martapura. Cahaya Bumi Selamat Martapura adalah pasar batu mulia dan aksesoris khas Kalimantan Selatan, Selain sebagai pasar disini juga sering menjadi tempat berkumpul anak muda di daerah Martapura.
Cahaya Bumi Selamat adalah ujung tombak penjualan dari segala rangkaian proses untuk menghasilkan batu intan yang indah dan berharga istimewa dimata konsumer. Berlokasi dipinggir jalan membuat Cahaya Bumi Selamat menjadi pusat pemasaran yang sempurna dan sangat mudah untuk ditemukan.
Dibalik keindahan yang dipancarkan melalui kemilau intan yang gemerlap serta harganya yang begitu mencengangkan mata terdapat kepedihan, dan sulitnya bertahan hidup sebagai pendulang intan. Dari tulisan ini penulis berharap kepada pemerintah atau siapapun yang membaca tulisan ini untuk lebih memperhatikan kegelisahan para pendulang intan yang telah berusaha sepenuh hati bahkan mempertaruhkan nyawa mereka demi memancarkan indahnya intan yang terletak jauh di dalam tanah ke permukaan hanya untuk mencari sesuap nasi.
^_^
Semoga berkenan
Comments
Post a Comment