The Forest |
Ada yang udah pernah nonton THE FOREST?? Yap, kita disuguhkan dengan film Hollywood bernuansa horror berjudul “The Forest”. Film ini hasil kolabirasi Jepang dan Amerika ini mengisahkan tentang salah satu hutan terangker di Jepang, yaitu Hutan Aokigahara. Hutan ini konon sering dijadikan sebagai lokasi bunuh diri oleh masyarakat setempat.
Cerita ini bermula dengan seorang wanita asal Amerika yang bernama Sara, diperankan oleh Natalie Dormer. Sara melakukan perjalanan ke Jepang untuk mencari adik kembarnya Jess yang telah menghilang secara misterius dihutan Aokigahara, Jepang. Hingga malam menjelang, Ia belum juga menemukan Jess. Tapi Ia tetap nekad hingga memaksakan diri untuk bermalam dihutan. Saat itulah hal-hal aneh mulai bermunculan.
Hutan Aokigahara memang benar nyata adanya lho. Hutan ini terletak di Gunung Fuji, kurang dari 100km dari sebelah barat Tokyo, membentang dari kota Kawaguchiko sampai ke desa Narizawa di Prefektur Yamanashi. Hutan ini kabarnya udah berumur 1.200 tahun dan luasnya 35 kilometer persegi. Siapa sangka Gunung Fuji yang nampak terlihat indah ini menyimpan hutan yang ternyata menyimpan misteri. Karena hutan ini sangat lebat, hutan ini juga sering disebut masyarakat lokal dengan sebutan Jukai (Lautan pohon) soalnya kalau angin meniup pepohonannya, puncak-puncak pohon itu terlihat seperti ombak di lautan.
1. Ada dua gua misterius di hutan Aokigahara
Gua di Hutan Aokigahara |
Hutan Aokigahara menyimpan keindahan berupa hutan yang lebat, rimbun dan udaranya yang sejuk. Nah ditempat ini terdapat 2 (dua) gua misterius yang menjadi ciri khusus dari hutan ini, yaitu Cave dan Ice Cave. Gua ini menganga di permukaan tanah yang menyambut siapa saja orang yang datang ke hutan. Karena keunikan dan kemisteriusannya, banyak orang yang penasaran dengan hutan ini.
Saat kita menapakkan kaki dihutan ini maka akan disambut dengan suasana yang sangat tenang dan sunyi dengan pemandangan pepohonan yang lebat. Dibalik ketenangan dan rimbunnya pepohonan, ternyata hutan ini menyimpan banyak cerita menyeramkan karena banyak jasad mayat yang menghilang begitu saja.
2. Sudah ada papan larangan bunuh diri, tapi masih banyak yang tetap bunuh diri
Tanda Larangan Masuk ke Hutan Aokigahara |
Sebenarnya papan peringatan “dilarang bunuh diri” sudah lama terpasang di hutan ini. Papan peringatan tersebut memang sengaja dipasang untuk mencegah semakin banyaknya orang yang ingin melakukan bunuh diri di hutan ini.
Tapi faktanya, papan peringatan yang bertuliskan “Coba Renungkan Tentang Keluarga dan Anak-Anak Anda, Anda Tidak Hidup Seorang Diri” tidak terlalu di indahkan oleh mereka yang ingin bunuh diri di tempat ini.
3. Setiap Tahun Ada Ratusan orang bunuh diri di Hutan Aokigahara
Sisa Korban Bunuh Diri |
Sebagai tempat favorite orang Jepang untuk mengakhiri hidupnya, menjadikan hutan ini menjadi hutan yang paling angker di Jepang. Berada disini akan membuat kita menemukan hal-hal mistis ketika matahari mulai redup. Banyak mayat bunuh diri berhasil ditemukan oleh keluarga.
Namun ada juga beberapa mayat yang menghilang tanpa jejak, entah itu dimakan oleh hewan buas atau mayat tersebut hilang sendiri secara misterius. Yang bisa diidentifikasi hanyalah berupa baju, sepatu dan perlengkapan lainnya yang melekat ditubuh mayat tersebut. Menurut data dari situs resmi Hutan Aikogahara, ditahun 2003 jumlah bunuh diri dihutan ini mencapai 105 orang.
4. Jalan pintas permasalahan hidup
Jalan Menuju Hutan Aokigahara |
Kepolisian Jepang cukup kesulitan mencari identitas korban karena tidak ditemukan apapun kecuali pakaian. Namun diperkirakan orang-orang yang bunuh diri di hutan Aikogahara adalah yang berusia antara 40 sampai 50 tahun. Bunuh diri dihutan banyak dilakukan disetiap bulan Maret, diperkirakan karena maret adalah tahun akhir fiskal di Jepang.
Begitu banyak orang Jepang yang mendatangi hutan ini ketika sedang terjebak dalam pekerjaan dan masalah kehidupan, diceritakan bahwa tidak ada tempat lain yang favorite untuk bunuh diri kecuali hutan Aokigahara.
5. Pohon yang rimbun banyak dimanfaatkan untuk gantung diri
Tempat Gantung Diri |
Cara terpopuler bunuh diri di hutan ini, yaitu gantung diri. Jadi tidak heran jika memasuki hutan akan disuguhi pemandangan yang cukup mengerikan yaitu banyak pohon yang digunakan sebagai tempat mereka mengantung diri mereka.
6. Orang-orang yang bunuh diri kebanyakan dari kalangan pejabat dan orang-orang penting
Sisa Tulang di Dalam Hutan Aokigahara |
Umumnya mereka yang datang ke tempat ini adalah mereka yang mengalami permasalahan pekerjaan dan masalah kehidupan. dan mereka ini termasuk bukan orang sembarangan, menurut identifikasi, diketahui mereka bunuh diri adalah orang yang berusia antara 40 sampai 50 tahun dan memiliki jabatan tinggi di perusahaan Jepang.
7. Terlihat seperti Hutan Iblis
Hutan yang Menyeramkan |
Jika ditarik sejarah dan usianya, hutan Aokigahara tentu menjadi saksi bisu perubahan kehidupan masyarakat Jepang. Bahkan sejak zaman dulu, kisah mitos Jepang sudah menyebutkan bahwa Aokigahara dihuni Yūrei (roh amarah).
Aokigahara memang merupakan hutan yang sangat lebat. Letaknya di kaki gunung Fuji membuat kondisi Aokigahara selalu lembab dan berkabut. Bahkan saat siang hari, sinar matahari seolah-olah sulit menembus Aokigahara.
8. Terdapat jalur terlarang
Jalan Pintas ke dalam hutan |
Meskipun mempunyai julukan mencekam, masih banyak saja orang yang ingin menikmati keindahan Aokigahara. Ya, letaknya di kaki gunung Fuji membuat Aokigahara menyimpan berbagai flora-fauna menakjubkan yang membuat para pecinta alam ingin berpetualang ke sana. Untuk itulah dibuat sebuah jalur pertanda bagi para pendaki gunung yang hendak menikmati Aokigahara. Sebuah larangan tegas disebutkan jika siapapun tak boleh melintas lebih dari jalur pendakian umum. Karena siapapun yang penasaran dan malah mencari jalur lain, maka kamu bakal sering melihat benda-benda peninggalan manusia sampai tulang tengkorak mayat bunuh diri.
9. Novel seolah menjadi magnet kuat untuk bunuh diri
Suicide Forest |
Hutan Aokigahara mulai populer sebagai tempat favorite untuk bunuh diri ketika pengarang novel Wataru Tsurumi menulis novel yang berjudul “The complete manual of suicide”.
Buku ini menggambarkan bahwa hutan adalah lokasi yang sempurna untuk mengakhiri hidup, dan Aokigahara is the perfect place to die, bahkan dijelaskan juga tempat-tempat mana saja dihutan ini yang pas untuk bunuh diri sehingga jasad tidak ditemukan. Meskipun tidak mendorong pembacanya untuk melakukan bunuh diri, tapi disisi lain menjelaskan metode-metode yang biasa dipakai untuk bunuh diri sekaligus tingkat kesuksesan dan kesakitannya.
Selain itu ada juga novel ‘Kuroi Jukai’ karya Seicho Matsumoto yang rilis di tahun 1960. Novel ini menceritakan mengenai pasangan yang bunuh diri bersama di Aokigahara. Kematian yang dipilih para korban di Aokigahara adalah gantung diri atau overdosis obat. Karena banyaknya orang bunuh diri, dipercaya ribuan arwah penasaran menghuni Aokigahara.
10. Menjadi lokasi ‘membuang orang’
Barang - barang Korban |
Sebelum dikenal sebagai tempat bunuh diri, hutan ini juga jadi lokasi untuk ‘membuang orang’. Keluarga di zaman dulu juga suka meninggalkan anggota keluarganya di Aokigahara sampai mereka akhirnya mati pelan-pelan di sana. Mereka pun menjadi yurei karena ditinggalkan sampai mati begitu aja di hutan.
Ditambah dengan banyaknya orang yang bunuh diri di hutan ini, tidak heran kalau Aokigahara dihuni banyak arwah penasaran. Penasaran ya, jangan-jangan orang yang udah niat bunuh diri memang dikasih ‘semangat’ sama arwah penasaran yang ada di sana
Comments
Post a Comment