Ini Januari dan ini adalah bulan kelahiran saya. Bagi saya januari jadi bulan yang sedikit spesial, salah satunya karena bulan ini ulang tahun dan lagi dibulan ini juga hari ulang tahun mama, dan bulan pernikahan saudara laki-laki saya ditahun lalu.
Sedikit bercerita tentang brownis dari hati. Saya sebagai salah seorang pecinta brownis, apalagi dihari ulang tahun ini sangat senang. Senangnya karena dihari ulang tahun saya disuguhi cake dan brownis yang lezat. Salah satu brownis yang saya suka yaitu brownis buatan sendiri (kepedean), brownis gratisan (pastinya), brownis di Magenta Chocolate yang ada di Padang, dan spesial brownis dari hati. :D
Jadi brownis dari hati ini berkisah dan merujuk kepada salah seorang teman saya bernama Dhita Larci De Fila. Sedikit bercerita tentang Dhita, anaknya kecil mungil cebol bontet, dengan ukuran tubuh tidak sesuai usianya. :p Karena terlalu muda untuk usia 24th bahkan dikira masih SMP mungkin. (kayak saya gak aja.haha) Walau kadang emosinya sedikit labil, suka marah-marah gak jelas, tapi saya akui kecil-kecil begini dia salah satu teman saya yang sangat pintar dalam bahasa Jepang. Dia pernah 1 tahun mengikuti student exchange di Shimane Daigaku,udah lulus N2 2x, penerjemah komik, dan sekarang mengikuti Internship di Jepang.
Lanjut kisah tentang brownis dari hati, bukan berarti pake hati beneran.:D Jadi ketika hari ulang tahun saya, dia dan ibunya membuatkan saya brownis sebagai hadiah dihari ulang tahun saya. Sangat senang?? tentu saja. Dhita yang bela-belain bikin kue buat saya (kegeeran aja nih) datang siang bolong dikala hujan sambil pasang lilin angka 25 dengan memberi suprsise. Iya benar, usia saya tahun ini 25 dan cukup usia yang matang untuk seorang wanita akan berbicara tentang pernikahan. So sweet emang teman saya satu ini. Walau kami sering berantem dan perang mulut, agak alay dan lebay tapi sangat senang dengan niat yang tulus datang membawakan brownis kesukaan saya.
Resep dan Bahan
Ketika dimakan, saya pun bertanya, "beli dimana,?" ternyata ini dibikin., Dan rasa brownisnya sangat lezat. Sayapun bertanya pake resep apa dan ternyata lagi sangat simple. Cukup dengan resep siap saji brownis kukus Pondan, ditambah 100gr Coklat batang yang dilelehkan dengan mentega, lalu dikukus, dan hasil brownisnya pun sangat lezat. Saya juga pernah bikin dengan resep brownis kukus pondan yang sama, tapi hasilnya dengan kelezatan yang berbeda.
Jadi saya ambil kesimpulan, walau dengan resep yang sama, suatu makanan akan menjadi rasa yang berbeda tergantung bagaimana kita membuatnya, untuk siapa, dan situasi kita memakannya. Salah satu pastinya tentu dengan tekhnik masak yang profesional dan mengikuti kaidah aturan memasak ataupun dengan kreasi sendiri. Dan yang paling penting lainnya, ketulusan niat, rasa senang, dan cinta yang dihadirkan dalam makanan (sepertinya dhita tulus sekali bikin buat saya lol), apalagi saya memakannya dihari Ulang Tahun saya, dan semua terasa lezat.
Thank you my friend untuk brownis dari hatinya - home made : Dhita Larci De Fila :D
--------------------------------------------
Comments
Post a Comment