Kota Kecil Hatyaii. Thailand

Dekat Lee Garden Plaza

Days 5 | 6 November 2015

Hatyaii, Thailand

Hatyaii adalah salah satu kota kecil di provinsi Songkhla, Thailand. Biasanya kota ini dijadikan tempat persinggahan bagi tourist atau pendatang yang datang dari malaysia dan ke Thailand yang melewati jalur darat. Jadi salah satau alasan kami berkunjung kesini pastinya pertama bisa dijangkau dengan jalur darat sekitar 8 jam perjalanan dengan bus, dan juga tempat ini sangat dekat dengan kedah, Universitas Utara Malysia (UUM) yang menjadi tujuan kami juga yang berada di perbatasan antara Malaysia-Thailand.

Disini walaupun udah masuk negara Thailand, dan penduduk berbahasa Thai, tapi masih banyak terdapat warga melayu sehingga gak perlu bingung karena masih bisa berbahasa melayu di beberapa tempat. Untuk harga barang-barang belanjaan dan penginapan disini rasanya gak semurah dari cerita yang banyak beredar untuk belanja di Thai, mungkin salah satunya karena ini kawasan perbatasan, dan mata uang thai juga meningkat dari sebelumnya. Jadi saat disini akhirnya saya putusnya untuk gak begitu belanja banyak, dan hanya menikmati culinary disini.

Karena masih kawasan yang banyak orang melayu nya, jadi gak perlu bingung karena disini masih banyak terdapat restoran melayu yang berlebel Halal. Jadi biasanya untuk bisa mastiin makanan halal atau gak, kita bisa lihat penjualnya memakai jilbab atau tudung karena mereka biasa menjual makanan halal. Untuk harga makanan disini juga gak semurah yang dibayangkan. Makan tepi jalan pun kami temukan sekitar 30 - 100 bath. T.T Jadi sebenarnya sama aja dengan Indonesia dan malysia. Gak beda jauh rasanya. Tapi jika kalian berkunjung ke daerah bangkok saya lihat bisa lebih murah lagi.

Lee Garden Plaza, Hatyaii

Jadi bus kami berhenti tepat di konter bus dekat kawasan Lee Garden Plaza. Turun di konter bus, pas nyampe sini bakalan banyak tawaran untuk kita yang mau nyari hotel atau transportasi. Apalagi dengan segala macam bahasa thailand yang kami gak ngerti. Tapi karena masih kawasan perbatasan, jadi juga masih banyak orang-orang melayu dan bisa berbahasa melayu. Yang pasti kita jangan sampe bingung, dan jawab aja dengan ramah. Saat kami ditodori dengan segala macam pertanyaan, awalnya cukup kaget dan cemas juga, apalgi kami sama sekali belum booking hotel, dan sebenarnya emang masih bingung mau nginap dimana, Tapi karena ditodori dan didesak gitu, kami cukup senyum, dan jawab kalau kami udah pesan hotel dan kasih tau kawasan hotelnya. Karena ingat lee garden plaza, jadi bilang aja udah pesan di lee garden plaza., hahaa. Sibapak bapak pun akhirnya mengangguk, dan bahkan dengan baik hati menunjukan jalan arah menuju lee garden plaza. hiuffff~ Walau sebenarnya cukup linglung dan bingung diawal, jangan sampai kayak orang binung deh.

Setelah jalan 2 melewati 2 simpang, kami sampai dikawasan Lee Garden plaza. Mulai melirik kiri-kanan untuk mencari penginapan terdekat. Tepat dekat Lee garden kami nemu hotel backpacker seharga 600Bath permalam (ketika itu 1 bath = 420 rupiah). Lumayan hemat jika berdua ternyata kamarnya udah penuh. Mulai jalan lagi kiri-kanan, tyernyata sekitar sini hotel udah mulai sedikit, kalau mau yang ramai, kata orang-orang sekitar masih jauh jalan di kawasan yang tak tau namanya, pokoknya gak dekat dengan lee garden plaza. Masih semangat mutarin sekitar lee garden plaza, akhirnya nemu hotel seharga 750Bath semalam di Ocean Residance. Cukup mahal emang tapi karena kami udah capek dengan tampang kucel pagi-pagi akhirnya memutuskan untuk menginap di hotel ini.