Day 6 | 7 November 2015
Masih lanjutan kisah 11D10N KL-SG-Hatyai. Setelah hari pertama di Hatyai kami ikut Tour Songkhla, hari ini kami hanya fokus untuk sightseeing city, culinary, dan window shopping dikawasan Hatyai city. Sebelumnya saya sudah bahas culiner dan makanan saya selama di hatyai. Please cek disini. :) Karena memang berencana kesini untuk berbelanja, kami mulai menggeledah dan menyusuri setiap tempat perbelanjaan yang ada disini. Mulai dari Lee Garden Plaza, Centro Market, Tops Market hingga pasar traditional dan night market pada malam harinya.
Karena kami hanya mengitari kawasan hatyai dan sekitarnya, kami pun memilih untuk jalan kaki dengan bermodalkan peta. Karena jarak yang juga dekat sekalian bisa hemat dan melihat-lihat sekliling kota hatyai.
Mengitari beberapa swalayan di Hatyai, pada beberapa jenis makanan masih terdapat lebel halal, jadi gak usah cemas kalau susah dapat makanan halal disini. Saya pun masih menemukan mie halal, dan beberapa makanan ringan yang sudah ada lebel halal nya. :)
Untuk harga barang-barang disini, setelah dikalkulasikan, harga pun gak beda jauh dengan di indonesia. Bahkan ada beberapa ada yang lebih mahal. Sekali lagi mungkin karena disini kawasan perbatasan, dan perekonomian thailand mulai meningkat, (nilai tukar saat itu 1Bath : IDR420), kami pun akhirnya hanya window shopping dan cuma beli beberapanya untuk oleh-oleh.
Seperti harga oleh-oleh disini, dengan harga masing-masing 80Bath, saya cuma dapat dompet kecil ukuran hape yang kecil 4bh atau gantungan kunci gajah 6bh. Lalu piring pajangan icon Thailand seharga 100Bath. Yahh bisa dibilang harganya gak beda jauh yaaa~
Untuk harga pakaian pun, mikir bisa dapat harga baju atau kaos bisa dibawah 50 ribuan, ternyata rata-rata harganya untuk model standar yang biasa ditemui sekitar 200Bath. Akhirnya cuma beli beberapa barang yang emang khas Thailand dan berburu makanan. :D
Oia, karena saya sangat suka onepiece, saya pun membeli oleh-oleh untuk diri sendiri yaitu komik Onepiece bahasa Thailand, :D Walau gak ngerti bahasanya, tapi unik dan senang aja ngumpulin komik favorit dari berbagai negara. Tapi untuk kualitas kertas komik disini ternyata kertasnya gak begitu bagus. Tapi demi koleksi akhirnya saya rela untuk beli seharga 55Bath.
Tergiur dengan beberapa produk kosmetik Jepang dan Thailand di 7eleven, kak tia pun memborong banyak kosmetik dari 7eleven. Disini banyak banget berbagai kosmetik ber-collagen. Coba aja kulit wajah saya bisa cocok apa aja mungkin ikutan borong deh.:D lol
Setelah seharian, sightseeing city dan shopping gak jelas, lumayan menguras kantong karena tergiur dengan jajanan kecil yang bahkan gak penting, sampai bolak-bolik money changer karena cuma bawa Bath sedikit, akhirnya kami pun nyerah dan hemat biar gak kalap dan pulang setelah pukul 12,00 malam. (kalau ketahuan emak bisa digorok ni anaknya masih kelayapan jam segini)
*tips untuk money changer Hatyai, Thailand, lebih baik bawa dolar dari pada bawa rupiah atau ringgit, karena nilainya jadi lebih tinggi. :D Untuk kawasan Lee Garden Plaza, disini kita bisa menemukan money changer dimana aja. Sangat banyak bertebaran, Gegara banyak money changer bertebaran, jadi kalap deh tukar duit dan berbelanja. >,<
Karena kami hanya mengitari kawasan hatyai dan sekitarnya, kami pun memilih untuk jalan kaki dengan bermodalkan peta. Karena jarak yang juga dekat sekalian bisa hemat dan melihat-lihat sekliling kota hatyai.
Mengitari beberapa swalayan di Hatyai, pada beberapa jenis makanan masih terdapat lebel halal, jadi gak usah cemas kalau susah dapat makanan halal disini. Saya pun masih menemukan mie halal, dan beberapa makanan ringan yang sudah ada lebel halal nya. :)
Untuk harga barang-barang disini, setelah dikalkulasikan, harga pun gak beda jauh dengan di indonesia. Bahkan ada beberapa ada yang lebih mahal. Sekali lagi mungkin karena disini kawasan perbatasan, dan perekonomian thailand mulai meningkat, (nilai tukar saat itu 1Bath : IDR420), kami pun akhirnya hanya window shopping dan cuma beli beberapanya untuk oleh-oleh.
Seperti harga oleh-oleh disini, dengan harga masing-masing 80Bath, saya cuma dapat dompet kecil ukuran hape yang kecil 4bh atau gantungan kunci gajah 6bh. Lalu piring pajangan icon Thailand seharga 100Bath. Yahh bisa dibilang harganya gak beda jauh yaaa~
Untuk harga pakaian pun, mikir bisa dapat harga baju atau kaos bisa dibawah 50 ribuan, ternyata rata-rata harganya untuk model standar yang biasa ditemui sekitar 200Bath. Akhirnya cuma beli beberapa barang yang emang khas Thailand dan berburu makanan. :D
Oia, karena saya sangat suka onepiece, saya pun membeli oleh-oleh untuk diri sendiri yaitu komik Onepiece bahasa Thailand, :D Walau gak ngerti bahasanya, tapi unik dan senang aja ngumpulin komik favorit dari berbagai negara. Tapi untuk kualitas kertas komik disini ternyata kertasnya gak begitu bagus. Tapi demi koleksi akhirnya saya rela untuk beli seharga 55Bath.
7Eleven Hatyai Thailand
Dari berbagai toko yang dijumpai, ternyata 7eleven disini harganya bisa lebih murah dari harga di Jakarta. Makanan disini juga lebih murah dari luar. Tapi benar-benar sangat teliti untuk melihat halal atau gaknya. Saat itu saya tergiur dengan sosisnya, tapi lupa kalau disini sosis bisa aja daging babi dan sebagainya. Jadi coba pesan, tetapi sangat kesal karena pelayanya jutek. Sipelayan kaget saya muslim berjilbab memesan sosis daging babi. Dengan nada jutek ngelihat dan berkata "pork". "Oh i'm sorry", akhirnya saya mengambil sosis yang ayam yang berlebel "Halal". Kesel dijutekin tapi masih senang karena masih diingatin kalau sosisnya daging babi. hahaa.Tergiur dengan beberapa produk kosmetik Jepang dan Thailand di 7eleven, kak tia pun memborong banyak kosmetik dari 7eleven. Disini banyak banget berbagai kosmetik ber-collagen. Coba aja kulit wajah saya bisa cocok apa aja mungkin ikutan borong deh.:D lol
Night Market
Plaza disini tutup pukul 09.00 malam. Tapi diluaran night market ternyata masih rame dan baru buka sekitar jam 09.00 itu. Bahkan pedagang food street yang berjualan makanan baru mulai pasang tenda. Saat night market, banyak harga-harga barang yang didiskon pada malam harinya. Jadi kalau memang ingin berbelanja, bisa saat night market. Apalagi bisa mengunjungi night market yang besar dikawasan Hatayi.Setelah seharian, sightseeing city dan shopping gak jelas, lumayan menguras kantong karena tergiur dengan jajanan kecil yang bahkan gak penting, sampai bolak-bolik money changer karena cuma bawa Bath sedikit, akhirnya kami pun nyerah dan hemat biar gak kalap dan pulang setelah pukul 12,00 malam. (kalau ketahuan emak bisa digorok ni anaknya masih kelayapan jam segini)
*tips untuk money changer Hatyai, Thailand, lebih baik bawa dolar dari pada bawa rupiah atau ringgit, karena nilainya jadi lebih tinggi. :D Untuk kawasan Lee Garden Plaza, disini kita bisa menemukan money changer dimana aja. Sangat banyak bertebaran, Gegara banyak money changer bertebaran, jadi kalap deh tukar duit dan berbelanja. >,<
------------------------------------------------------
Days 7 | 8 November 2015
Transportasi Hatyai, Thailand ke Malaysia
Hari ke-3 di Hatyai, kami pun pagi ini berencana langsung melanjutkan perjalanan menuju UUM Malaysia (kampus lama kak tia) yang berada di dekat perbatasan Thailand. Tapi karena kecapean dan sedikit gak enak badan, akhirnya mager dan baru berberes setelah pukul 09.00 pagi. Siap-siap, beres-beres mandi, akhirnya pukul 12.00 kami check out hotel, dan mencari makan siang. Kami kembali makan di Salma Halal restouran.
Selesai makan, sekitar pukul 13.30 kami langsung mencari tuk-tuk untuk menuju perbatasan Malaysia tempat van danuk. Jadi alat transportasi disini kalau gak tuk-tuk (seperti bemo di kita) atau gak naik van. (mobil seperti tranek).
Tuk-tuk sendiri transportasi khas di Thailand, bentuknya seperi mobil pick up yang di kasih atap (mobil cigak baruak). Tapi pembayarannya kayak bajai atau taksi. Jadi kita bayarnya permobil. Lebih rame maka lebih murah. Tempat yang bisa ditempuh danuk pastinya lebih dekat. Untuk jarak jauh, maka menggunakan van. Wahh~ saat itu kami berdua (per tuk tuk) kena 80Bath untuk menuju ke tempat van ke Danuk dari kawasan Lee Garden Plaza. Katanya belum di Thailand kalau belum cobain naik tuk-tuk. :D hehe
tuk-tuk |
Setelah 15 menit, kami pun sampai di tempat Van. Untuk menuju Danuk, kita akan naik Van, sejenis mobil tranek yang berisi 14 orang. Jadi saat itu kami dikenakan 57Bath per orang. Gak ngerti sama sekali apa yang dibilang orangnya, kami cuma bilang Danuk dan orang van nya ngerti. Setelah hampir 1 jam perjalanan kami sampai di migrasi Thailand, Bayar 2RM karena udah stay 2 malam. Kemudian kami jalan kaki menuju Imigrasi Malaysia.
Van Thailand |
Setelah keluar dari migrasi malaysia, jalan sedikit ke ujung kami mencari taksi ke UUM. Dari perbatasan ke UUM kami kena 35RM berdua. Akhirnya setelah perjalanan panjang, lebih kurang 2 jam dan perbedaan waktu kembali berubah, kami pun sampai di UUM sekitar pukul 16.30 waktu Malaysia dan diguyur hujan lebat. (Padahal di perbatasan masih cerah-cerahnya). Ternyata hujan disini galau juga. hehhe.
Jalan dari Migrasi Thailand - Malaysia |
Comments
Post a Comment